When Life Gives you Tangerines

April 13, 2025

When Life Gives you Tangerines

Hidup tidak selalu memberiku jeruk manis. Kadang, ia memberiku tangerine—masam namun segar, kecil tapi menyisakan rasa. Bukan rasa yang menyenangkan, tapi juga bukan yang menyakitkan. Ia datang sebagai pengingat bahwa tidak semua hal yang hadir dalam hidup kita harus indah untuk bisa bermakna.

Pernah ada seseorang yang menjadi tempat pulang, yang memberi rasa nyaman dan aman. Seperti ada bagian dari diriku yang berkata, "Aku bisa bayangkan masa depan bersama dia." Bukan sekadar perasaan sesaat, melainkan keyakinan bahwa kami bisa berjalan beriringan. Namun, ketika perpisahan datang, rasanya bukan sekadar sedih, tapi seperti kehilangan sesuatu yang berharga—sesuatu yang pernah aku anggap sebagai bagian dari diri ini.


Tentang Seseorang

January 26, 2025

Tentang Seseorang

Ada kalanya kita bertemu dengan seseorang yang membawa perubahan, meskipun tak selalu dalam bentuk yang besar. Dengan seseorang ini, aku merasakan kehangatan yang berbeda, sebuah kenyamanan yang muncul setiap kali berbicara dengannya. Meskipun kami baru mengenal dalam waktu yang singkat, rasanya seperti sudah cukup lama. Setiap percakapan, setiap momen yang kami bagikan terasa natural, tanpa paksaan.

Dia cerdas, bukan hanya karena pekerjaannya, tetapi juga karena wawasan luas yang dimilikinya. Tidak jarang kami terlibat dalam diskusi panjang tentang berbagai hal—dari hal-hal ringan hingga topik yang lebih dalam, yang sering kali membuatku kagum. Rasanya, aku selalu bisa belajar sesuatu dari setiap obrolan kami.


Berjalan Tanpa Peta

October 04, 2023

Berjalan Tanpa Peta

Kadang aku merasa bingung, tapi bukan bingung biasa. Ini seperti perasaan yang nggak bisa dijelaskan, tapi juga nggak bisa dibiarkan begitu saja. Seperti ada sesuatu yang mengganggu pikiran, tapi aku nggak tahu harus dimulai dari mana untuk mencari jawabannya.

Bingung itu datang tanpa diundang. Hari-hari yang seharusnya berjalan biasa, tiba-tiba jadi terasa penuh dengan pertanyaan. Rasanya seperti berjalan di jalan yang tak pernah kutempuh sebelumnya, tapi aku tetap melangkah karena nggak ada pilihan lain. Pikiranku bercabang-cabang, dan nggak tahu kemana harus memilih arah yang benar.


Senin dan Hari-Hari yang Berlalu

June 09, 2022

Senin dan Hari-Hari yang Berlalu

Semoga harimu senin terus...

Seseorang pernah berkata demikian kepadaku. Aku menemukannya di dalam bus kota yang sesak, pada suatu malam di akhir bulan Mei. Waktu itu pukul tujuh lewat empat puluh lima menit—sudah cukup malam bagiku yang jarang keluar rumah kecuali untuk urusan penting.

Hari itu adalah hari Senin yang panjang dan melelahkan. Pekerjaan di kantor menumpuk, sementara satu-satunya tugasku di rumah hanyalah rebahan. Dalam kepalaku, hanya ada satu keinginan: Aku ingin cepat pulang.

Dari halte tempatku menunggu, biasanya hanya butuh waktu sepuluh menit dengan berjalan kaki santai. Lima menit kemudian, bus kota datang. Aku naik dan duduk di bangku yang berhadap-hadapan dengan penumpang lain.


Pertemanan itu Ada Masanya

September 26, 2021

Pertemanan itu Ada Masanya

Aku tipe orang yang kalau dekat dengan seseorang, nggak setengah-setengah. Aku bisa benar-benar intens, ngobrol setiap hari, saling berbagi cerita, dan merasa punya koneksi yang kuat. Tapi ketika masanya sudah lewat, ya sudah. Bukan karena ada masalah, bukan juga karena nggak peduli, tapi karena hidup terus berjalan.

Dulu, banyak teman di sekolah yang rasanya begitu dekat, tapi setelah lulus, semua berubah. Masing-masing sibuk dengan kehidupannya, dan aku pun nggak pernah reach out lagi. Mereka juga nggak menghubungi aku lagi. Jadi ya, udahan aja. Bukan karena marah atau kecewa, tapi karena memang begitulah pertemanan—ada masanya.


When Life Gives you Tangerines

Hidup tidak selalu memberiku jeruk manis. Kadang, ia memberiku tangerine—masam namun segar, kecil tapi menyisakan rasa. Bukan rasa yang meny...