When Life Gives you Tangerines
When Life Gives you Tangerines
Hidup tidak selalu memberiku jeruk manis. Kadang, ia memberiku tangerine—masam namun segar, kecil tapi menyisakan rasa. Bukan rasa yang menyenangkan, tapi juga bukan yang menyakitkan. Ia datang sebagai pengingat bahwa tidak semua hal yang hadir dalam hidup kita harus indah untuk bisa bermakna.
Pernah ada seseorang yang menjadi tempat pulang, yang memberi rasa nyaman dan aman. Seperti ada bagian dari diriku yang berkata, "Aku bisa bayangkan masa depan bersama dia." Bukan sekadar perasaan sesaat, melainkan keyakinan bahwa kami bisa berjalan beriringan. Namun, ketika perpisahan datang, rasanya bukan sekadar sedih, tapi seperti kehilangan sesuatu yang berharga—sesuatu yang pernah aku anggap sebagai bagian dari diri ini.